Lean Six Sigma

Lean Six Sigma

Lean Six Sigma merupakan system improvement yang merupakan synergy dari dua methode pendekatan yaitu lean dan six sigma. Pendekatan ini beroientasi pada perbaikan untuk mengurangi pemborosan (waste), meningkatkan kecepatan pelayanan serta mengurangi variasi desain process, product atau service.

Dalam konsep lean, ada istillah baku yang di sebut dengan 7 pemborosan (seventh waste) yang biasanya terjadi baik di industri manufacturing ataupun sector jasa. Ketujuh pemborosan itu menjadi object utama perbaikan (eleminasi) dalam konsep lean. Dan dalam perkembanganya para ahli menambahkan lagi 1 wsate sehingga menjadi 8-wastes.

Sedangkan dalam metodologi Six Sigma berfocus melakukan untuk mendapatkan Breakthrough Improvement melalui pengurangan variasi process dan kecacatan product. Metode Six Sigma di jalankan dengan menggunakan kombinasi berbagai macam improvements tools serta pendekatan ilmu statistis, dengan tahapan langkah yang terstruktur dan disiplin. Tahapan process perbaikan dalam Six Sigma di kenal dengan istilah DMAIC yaitu kepanjangan dari Define-Map-Analysis-Improvement-Control. Dan indikator kualitas sebagai hasil pengukuran perbaikan yang dilakukan didalam Six Sigma dikenal dengan istilah – defect per million opportunity (DPMO) yang menunjukan satuan jumlah peluang (opportunity) suatu product keluar dari spesifikasi dalam perbandingan satu juta product.

Tools yang di gunakan dari integrasi dan synergy ke 2 metode sangat tegantung dari typical process, scope, masalah yang dihadapi dan lain sebagainya. Permasalah di area manufacturing atau produksi bisa jadi diperlukan beberapa tools yang sangat berbeda dengan masalah di supply chain. Design of Experiman (DOE) adalah metode yang sangat powerful untuk mencari solusi  permasalah produksi seperti quality, production efficiency dan sejensinya tetapi tidak cocok diterapkan di are Supply Chain. Pemilihan dan pengunaan methode secara tepat dan benar di dalam problem solving adalah hal yang sangat penting.

Dan semenjak awal pengembangannya di Motorola lebih dari 3 dekade yang lalu, Six Sigma telah dikenal luas sebagai metode system improvement yang paling efektif didalam meningkatkan kepuasan pelanggan, menurunkan biaya dan meningkatkan kinerja organisasi.