7 Alat 8 Langkah Traditional Quality Tools

7 Alat 8 Langkah Quality Tools

Seven Tools adalah 7 alat dasar yang di gunakan didalam dunia indusri untuk memecahkan masalah Kuallitas. Konsep ini dikenalkan ditahun 1960-an oleh Profesore Koiru Ishikawa dari Jepang bersama dengan Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE). Metode ini menjadi terkenal seiring dengan semakin gencarnya gerakan kesadaran kualitas di Jepang pada saat itu dengan dibentuknya Gugus Kendali Mutu (Quality Control Circle) dan menerapkan 7 Tools sebagai alat pengendali qualitas.

Berikut adalah Sevent Tools dasar dalam pengendalian kualitas,

1. Check Sheet

Check Sheet atau di sebut juga adalah alat bantu berupa formulir untuk memudahkan proses pengumpulan data dan informasi. Bentuk, format dan daftar isian dari check sheet disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuanya, dari yang sangat sederhana sampai yang komplek. Namun demikian check sheet harus di desain sedemikian rupa sehingga mudah di mengerti atau di fahami oleh operator atau petugas sehingga kesalahan data atau informasi bisa di hindarkan.

2. Stratification

Membagi atau mengklasifikasikan data berdasarkan kelompok, golongan atau katagori sejenis yang lebih kecil yang memiliki karakteristik yang sama. Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini bisa bebagai macam, misalnya untuk mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab pada suatu permasalahan, atau memetakan jumlah penjualan berdasarkan katagory product dan lokasi penjulana,

3. Control Chart

Control Chart adalah salah satu tools yang sangat effective digunakan untuk memahami perilaku process dan memastikan agar kualitas process atau product stabil dari waktu kewaktu. Control Chart membantu untuk mencegah terjadinya potensi kecacatan product sejak dini. Control Chart akan memberikan indikasi atau petunjuk ketika process tidak terkendali (tidak stabil) dan membantu mengidentifikasi adanya variasi yang di sebabkan oleh penyebab khusus.

Control Chart merupakan grafik plot dari nilai process/product berdasarkan urutan waktu. Dan umumnya Control Chart mencakup garis tengah, batas control atas dan batas control bawah. Garis tengah mewakili rata rata atau nilai tengah, sedangkan batas control atas dan bawah menunjukan variasi process. Dan Secara default batas control atas atau bawah di ambil dari jarak 3σ diatas dan di bawah garis tengah.

4. Pareto

Yaitu suatu alat untuk melihat urutan permasalahan yang di susun berdasarkan urutan dari yang paling tinggi (besar) sampai yang paling rendah, dan di tuangkan (digambarkan) dalam bentuk grafik. Kegunaan Pareto adalah untuk menunjukkan persoalan utama (prioritas) yang dominan dan perlu segera diatasi. Selain itu juga untuk menyatakan perbandingan masing – masing persoalan yang ada dan komulatif secara keseluruhan.

5. Cause and Effect Diagram

Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat) atau yang dikenal juga dengan diagram Tulang Ikan (fishbone) dipergunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara sebab dan akibat dari suatu permasalahan sehingga dapat menemukan akar penyebabnya. Cause and Effect Diagram di kenalkan oleh Profesore Koiru Ishikawa sehingga disebut juga Ishikawa Diagram.

Didalam Cause and Effect Diagram, kita mengenal istilah 5M + E (Man, Machine, Material, Method, Measurement + Environmental) sebagi penyebab utama terjadinya variasi atau terjandinya masalah, sehingga di cantumkan sebagain cabang utama di dalam diagram. 

6. Scatter Diagram

Di gunakan untuk melihat ada/tidaknya korelasi (hubungn) antara 2 variable yang di gambarkan dalam diagram grafik plot dalam sumbu X dan sumbu Y. Hubungan tersebut bisa berupa hubungan Positif atau Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali.

7. Histogram

Histogram adalah bentuk tampilan grafik yang berbentuk balok untuk menggambarkan penyebaran atau distribusi data dari hasil pengukuran proses atau peristiwa. Dari grafik tersebut bisa di ketahui apakah data tersebut berada dalam spesifikasi atau tidak serta meberikan gambaran variasai dari process. Bentuk histogram menggambarkan distribusi dari process yang di wakili oleh data yang di ambil.

8. Langkah Langkah didalam melakukan perbaikan

Langkah langkah yang terstruktur dan tepat adalah kunci yang menentukan keberhasilan di dalam melakukan process improvement. 8 Langkah dasar didalam gugus kendali mutu adalah sebagai berikut.